Suatu Momen dalam Hidupku
Pertama-tama, terimakasih buat Allah yang udah ngabulin mimpi saya untuk ikut lomba skala nasional. Bantu hamba yang lemah ini, agar pandai mensyukuri segala ni'mat yang kau beri. Karena mimpiku yang satu ini, sebenarnya sudah hampir pupus oleh derai air mata, namun Allah memberikan gantinya sekarang.
Terimakasih buat ummi sama abi yang udah mendukung diah dari segi perhatian, kasih sayang dan financial. Do'akan aku agar menjadi seorang anak yang shalihah.
Senja mulai mengepakkan kelap-gelapnya. Sekarang aku masih harus bersabar dalam penantian menuju hotel penginapan. Aku sebenarnya takut dan masih ragu untuk mengikuti petarungan ini. Aku belum siap. Ohh, tidaaak......
Malam ini, aku dan teman-teman satu provinsi; Visya Septiana dan Nosi Melasari telah tiba di hotel dan langsung mengikuti acara pembukaan. Penilaianku terhadap acara ini ada dua. Yang pertama dari sisi positifnya acara ini bisa saling mengakrabkan anak-anak se-Indonesia. Namun disisi lain, saya tidak menyukai acara yang morat-marit oleh hiburan yang tidak mendidik. Saran saya buat pemerintah: "Kalau buat acara pendidikan, jangan pake hiburan yang amoral. Saya paling sensitif untuk mengikuti acara yang punya kandungan seperti itu. Udah buat dosa, telinga saya panas dengernya, banyak mudharatnya. Haalaah.... Mungkin bagi sebagian orang, sekedar hiburan dengan seorang perempuan yang berbusana minim dan ketat itu biasa. Tapi tidak bagi saya. Saya TIDAK SUKA. Sudah seringkali saya mengikuti acara pendidikan yang seperti itu. Semoga kedepannya, pemerintah kita lebih jeli untuk menilai hal ini.
Masuk ke momen penting yang bisa saya dapatkan disini. Kali ini Allah menunda kesuksesan saya untuk kedua kalinya. Dengan selisih angka yang begitu menyakitkan bila diingat. Ya... hanya satu blok angka. Rabbiii........ pengen menjerit rasanya. Tapi saya yakin Allah menyimpan sesuatu buat saya. Allah punya banyak pilihan untuk kita. Allah pengen saya bisa bersyukur. Allah pengen agar saya bisa menjadi "PEMENANG" dengan usaha yang bulat dan tekad yang kuat, dengan ibadah yang dahsyat.
Kini sampailah pada penghujung kegiatan kami. Dan kini, Farewell Party malam itu membawaku kembali pada dua wujud. Kekakuanku karena gagal memberikan yang terbaik buat islamku, dan orang-orang terdekatku. Mataku amat sayu dengan binar-binar kesedihan saat menatap deretan pemenang-pemenang pada lomba ini. Subhanallah, selamat dan sukses buat teman-temanku yang sekarang dikalungi oleh medali-medali yang telah membakar semangatku. Saya yakin kalian telah berusaha sekuatnya. Do'akan aku agar bisa seperti kalian.
Aku Ingin menjadi pemenang. Yang berhasil membuat mimpiku menjadi sesuatu yang nyata. Aku ingin menjadi pemenang. Yang tidak kalah oleh nafsu-nafsuku. Aku ingin kembali menang, layaknya seorang pengembala yang menemukan kembali dombanya di tengah padang yang menantang. Aku ingin ke depannya tetap menang. Tak menjadi budak waktu yang semakin membuatku lalai oleh jurang-jurang kemudharatan.
Aku ingin menuliskan mimpi-mimpiku sebagai seorang muslimah pejuang, yang berjuang melawan kemalasan dan kelalaian.
Teriak dan lepaskan mimpi-mimpimu, hamburkan ia pada kertas yang akan selalu mengingatkanmu:
Aku ingin menjadi seorang dokter, perawat, apoteker, dosen, ilmuwan, presiden !!!!
Aku ingin menulis buku...............!!!!
Aku ingin masuk universitas ini dan itu.......!!!
Aku ingin beasiswa ke luar negeri..........!!!!
Aku ingin punya lembaga sosial............!!!!
Aku ingin kaya dan dermawan..........!!!!
Aku ingin selalu shalat lail........!!!
Aku ingin infaq setiap hari.........!!!
Aku ingin mengikuti organisasi di sekolahku atau kuliahku.........!!!
Aku ingin memiliki seorang sahabat.....!!!!
Aku ingin menjadi muslimah yang tangguh........!!!
Aku ingin menghafal qur'an............!!!
Aku ingin membahagiakan ummi dan abi.............!!!
Aku ingin menjadi mahasiswa terbaik.......!!!
Aku ingin menjadi relawan ke Palestina............!!!
Aku ingin masuk surga..........!!!
Segelintir contoh dari mimpi-mimpi ini akan kuingat dan kurealitakan, membuat orang-orang terdekatku tersenyum bangga, menumpahkan kepuasan karena telah memberikan sumbangsih untuk kedigjayaan islamku.
Allahuakbar!!!!!
Aku ingin orang islam tidak dikalahkan dalam bidang keilmuannya. Karena dulu islam kaya dengan pengetahuannya. Aku ingin orang islam berani menghadapi musuh-musuh Allah yang sebenarnya mereka jauh sangat pengecut! Aku ingin ilmuku bermanfaat dan bisa membantu banyak orang. Semoga Allah mengistijabah pengharapanku.
~Pengagum-Mimpi~
0 komentar:
Post a Comment