Saturday, March 11, 2017

Tips Belajar di Kedokteran #Seri2

Related image

Lanjut yah tentang gimana carannya belajar di kedokteran. Jadi kalau di plot ada dua step yang akan dilalui oleh seorang mahasiswa kedokteran, yaitu tahapan preklinik dan klinik. Di sesi ini akan saya bahas bagaimana pembelajaran di tahapan preklinik terlebih dahulu. Tahapan preklinik adalah masa-masa dimana kita belajar di kampus layaknya mahasiswa lainnya. Yang agak berbeda, sistem pembelajaran di kedokteran baru-baru ini menggunakan sistem belajar PBL alias Problem Based Learning

Jadi kita di awal pekan akan diberikan kasus terkait modul yang sedang kita jalani kemudian kita mencari rumusan pertanyaan yang perlu kita ketahui dari kasus tersebut dan mencari sendiri jawabannya. Nah, nanti apa-apa yang kita temukan dari berbagai referensi (harus referensi yang terpercaya dan 10 tahun terakhir loh) akan didiskusikan bersama-sama teman satu tim kita. Sembari berdiskusi kasus, di akhir diskusi kita akan menyelesaian sebuah peta konsep dari problem yang diberikan sebelumnya dan akan dipresentasikan di depan kelas dan diguiding oleh narasumber di bidangnya. Seru kan? wkwkwk

Plus minus dari pembelajaran dengan cara ini adalah:

Positif:
- Lebih ingat materi karena mencari sendiri dan berpikir sendiri
- Menemukan kebenaran bersama-sama dengan cara diskusi dan saling sharing

Negatif:
- Tergantung individu. Kalau malas suka ngga dapat apa-apa
- Sulit mencari referensi
- Wawasan antar individu bisa beragam pencapaiannya
- Terkadang didominasi oleh orang-orang yang aktif 

Dengan pembelajaran metode ini sebetulnya mahasiswa jadi dituntut lebih aktif dibandingkan gurunya. Jadi ya individual based juga sih bisa dibilang. So, butuh effort yang kuat dari individu yang pasif untuk mengimbangi teman-temannya dan belajar berani berbicara. Tapi tetap butuh kesadaran juga bagi yang aktif agar lebih permissif kepada teman-teman yang aktif agar bisa mendorong dan memberikan ruang bagi teman-teman yang pasif untuk berbicara. Karena terlalu mendominasi juga masuk kriteria negatif dalam penilaian selama diskusi. Selain kesediaan teman-teman yang aktif, sebetulnya ada peran tutor dalam diskusi yang mendorong agar diskusi yang berjalan aktif dari semua peserta diskusi.

Bagaimana sih agar kita bisa mengikuti diskusi dengan baik? 

Kuasai ilmu-ilmu dasar kedokteran yang terkait dengan modul saat itu. Misal nih kamu lagi modul pencernaan. Berarti kamu harus paham anatomi dan fisiologi organ-organ pencernaan, penyakit apa saja yang sering dialami (baca SKDI) dan akan ditangani oleh dokter umum tentunya, bagaimana patologi anatomi, mikro dan parasitologi terkait pencernaan dan obat-obatan yang berkaitan dengan pencernaan. Pelan tapi pasti aja, jangan keburu stress. Kalau kamu udah tau dasarnya, mau dibolak balik gimana pun kamu pasti paham. 
- Kontinu membaca dan belajar. Ngga penting banyak, yang jelas sehari kamu istiqomah belajar dengan efektif cukup kok.
- Gunakan media pembantu belajar. Misal video dari youtube saat kamu ga paham apa yang kamu baca
- Tulis inti atau kesimpulan dari yang kamu baca. Jangan pindahin apa yang di buku ke catatan, terlalu banyak menghabiskan waktu
- Tahu unsur-unsur penting yang diketahui dari problem/kasus tersebut. Misal tentang tetanus. Nah kamu harus tau etiologinya apa, skor philipes pada pasien tetanus, gejalanya, mekanisme terjadinya gejala tersebut, dan tatalaksana awalnya gimana.
- Diskusi pre kelas diskusi. Penting agar diskusi di kelas jadi lebih lancar. Biasanya kita suka diskusi dari apa-apa yang kita baca untuk menyatukan kebenaran dan melengkapi apa yang belum lengkap dari apa yang kita pelajari.
- Kalau untuk referensi? Biasanya ada operan dari kakak kelas berupa ebook atau jurnal atau potocopyan, dllsb

Jika masih merasa kurang setelah diskusi usai?

Jangan khawatir :) Kamu masih punya waktu post diskusi untuk mencerna hasil diskusi dan masih punya waktu hari seninnya saat presentasi peta konsep. Terlebih di momen tersebut ada narasumber yang akan meluruskan pemahaman kita yang masih salah. Jadi berperanlah sebagai pendengar yang baik dan catat hal-hal penting. Lalu tanyakan apa yang menurutmu masih belum jelas.

Kak, di preklinik kerjaannya hanya diskusi saja kah?

Ngga dong. Kita masih ada kuliah dengan dokter-dokter yang terkait di bidangnya dan masih ada kelas keterampilan klinik dasar (skill)/ KKD. Kalau KKD ya kita belajar teknik-teknik yag akan kita gunakan saat menjadi dokter kelak. Misalnya belajar cara anamnesis, semua pemeriksaan fisik, cara memberikan imunisasi, menolong persalinan, memasang infus, dan sebagainya dengan bantuan alat peraga tentunya atau biasanya disebut manekin. Biasanya kampus punya ceklist urutan dalam melakukan tindakan tersebut. Jadi usahakan sebelum masuk KKD kita sudah baca ceklistnya yaa :)

Yups, sekian dulu sesi kali ini, semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah