Sunday, January 29, 2012

Pemuda 100%


  

  
  Pemuda dianugrahi begitu banyak kelebihan oleh Allah STW. Di antaranya berupa kemurnian idealisme, kekuatan fisik, akal dan mental, kepekaan/sensitivitas, kesolidan dalam pergerakan dan banyak lagi anugrah positif yang Allah berikan untuk pemuda.
            Sebagai pemuda muslim, sebenarnya kita patut berbangga karena Allah menetapkan kita menjadi bagian orang-orang yang dijanjikan akan menjadi penguasa bumi ini. Seperti yang terdapat dalam surat An-Nur ayat 55: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka.”
            Kebenaran firman Allah tersebut sesungguhnya telah terbukti saat dulu islam pernah mencapai masa kejayaan selama 7 abad lamanya dengan tingkat peradaban yang tinggi. Dengan melihat kenyataan tersebut, bukankah kita akan selalu optimis bahwa kita mampu menghadirkan kembali peradaban islam yang mulia di tengah-tengah dunia yang kini mulai kehilangan nyawanya??
            Namun sayangnya, banyak pemuda islam kini lebih berbangga dipayungi oleh pengaruh teknologi dan kebudayaan barat yang bersifat materialis, hedonis dan pragmatis. Bahkan tak luput pula di antara mereka yang lebih memilih mengidolakan tokoh-tokoh barat atau yang kebarat-baratan untuk dijadikan contoh pola hidup. Setidaknya, biar dibilang keren gitu lho…
            Padahal, kalau kita ingin jeli dan mau peduli untuk kembali ke masa lalu, maka kita akan menemukan bahwa kemuliaan islam telah melahirkan banyak figur yang ideal dan professional di bidangnya. Dimulai dari Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik sepanjang masa. Seorang yang luar biasa mulia budi dan pekertinya, santun perangainya, dan amat baik kepemimpinannya. Ada Umar bin Abdul Aziz, sang khalifah revolusioner yang hanya dalam 3 tahun kepemimpinannya mampu mensejahterakan seluruh rakyatnya sehingga tidak ada lagi satu orang pun masyarakatnya yang layak menerima zakat.
            Di bidang ekonomi, kita punya banyak saudagar yang sukses dalam perniagaan. Tidak hanya berniaga dengan manusia, namun juga sukses menilik keuntungan dalam perniagaan dengan Allah. Seperti seorang Utsman, seorang donator tunggal perang tabuk yang membiayai perbekalan, kendaraan dan senjata 10.000 lebih pasukan muslim. Atau Abu Bakar yang menguras habis seluruh hartanya untuk perjuangan islam dan ikhlas menyisakan Allah dan Rasul-Nya bagi keluarga yang dicintainya.
            Di bidang kepahlawanan, islam punya banyak pahlawan nyata yang gagah dan pemberani. Ada Ali bin Abi Thalib yang heroic saat pembebasan Benteng Khaibar, Shalahudin Al-Ayyubi yang membawa kemenangan dalam perang salib, atau Muhammad Al-Fatih, seorang pimpinan pasukan terbaik yang menaklukkan Konstantinopel.
            Naaah…. Yang tidak kalah kerennya, islam juga punya banyak saintis hebat yang karya-karya mereka ternyata banyak diadopsi oleh bangsa barat lalu dimodifikasi. Seperti Ibnu Al-Haytham, fisikawan eksperimentalis abad 11 yang salah satu teori optiknya mengenai pembiasan diadopsi oleh Snellius. Abdurrahman Al-Khazini, saintis muslim yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika dan filsafat, yang juga salah satu penemu jam air. Ada lagi Al-Biruni yang terkenal dengan persamaan ‘Sinus’ nya. Tak ketinggalan pula, ada Avicenna atau yang kita kenal dengan Ibnu Sina yang mumpuni dalam bidang kedokteran, penemu beragam obat-obatan herbal, dan kitab kesehatannya menjadi rujukan orang-orang Eropa hingga kini. Serta masih banyak lagi ilmuwan-ilmuwan muslim lainnya yang mendunia.
            Ironisnya, kini kita tidak pernah menemukan nama-nama ilmuwan muslim tersebut dalam berbagai buku-buku pelajaran sekolah :'(
            Namun, jangan bersedih hati. Sesuai dengan janji Allah tadi, kita akan selalu berkeyakinan bahwa kita bisa merebut kembali kejayaan islam dengan seluruh kemuliaan ajarannya yang menghimpun secara sempurna seluruh aspek kehidupan ummat manusia. Tinggal kita para pemudanya, dengan berbagai gelar yang tersandang pada diri kita, baik itu  sebagai generasi penerus, tongkat estafet, dan beragam gelar lainnya yang mau berusaha untuk membumikan cita-cita tersebut.
            Caranya…??? Jadilah pemuda 100 %....  Waiiit… memangnya ada pemuda setengah-setengah ya..?? Hehe…. ^_-
            Maksudnya, kita harus menjadi pemuda yang selalu menghasilkan perbuatan dan karya yang terbaik dan berkualitas tinggi di dalam kehidupan kita. Karena Allah sendiri dalam firmannya telah memberikan kemampuan kepada kita. “Allah telah menciptakan manusia, kemudian Allah mengeluarkan manusia dan member kemampuan untuk mendengarkan, melihat, berpikir dengan akal dan hati.” (An-Nahl:78). Dengan tubuh yang Allah beri, kita gunakan 100% untuk berupaya keras meski dengan bersimbah peluh. Dengan akal yang Allah beri, 100% kita gunakan untuk berpikir keras, merenungkan ayat-ayat Allah, mencari ide-ide inovatif, strategi jitu dan solusi-solusi yang kreatif. Pun dengan hati yang Allah titipkan, 100% kita persembahkan keikhlasan kita dalam berkarya, beramal dan beribadah serta tawakkal yang sempurna kepadaNya sebagai penentu kebijakan yang adil.
            Contohnya saja, jika kita ingin membaca yang berkualitas. Maka, upaya 100% dari tubuh kita adalah dengan menghindar dari tempat ramai dan mencari posisi yang nyaman, kemudian 100% dari akal kita berusaha mengkonsentrasikan pikiran dan 100% dari hati kita dengan melapangkan hati kita, berniat karena Allah agar aktivitas membaca kita dicatat sebagai amalan dan tawakkal semoga Allah memudahkan ilmu tersebut bagi kita.
            Karenanya saudara-saudaraku, dengan segala potensi terbaik yang Allah anugrahkan kepada kita, syukurilah dengan memanfaatkannya secara optimal. Berusahalah dengan 100% alias secara total, mulai dari strategi yang matang, upaya yang keras dan keihkhlasan yang tulus untuk menghasilkan karya-karya bermutu tinggi. Jangan setengah-setengah terhadap apa yang telah kita jalani. Sehingga kita akan memperoleh kepuasan dalam menjalani kehidupan yang singkat ini dan mampu memberikan persembahan yang terbaik kepada Allah. Yakinlah, kita adalah ummat terbaik yang berhak dan pantas untuk menggenggam dunia daripada mereka yang ingkar.
   “Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah hal yang mungkar, serta beriman kepada Allah STW.” 
(Ali Imran:110)

2 komentar:

Uswah said...

hihihihi.... pemuda pujaan mah ini...hehe

Mae said...

hohoho.... btul-btul-btulll...

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah