Pemuda 100%
Pemuda
dianugrahi begitu banyak kelebihan oleh Allah STW. Di antaranya berupa
kemurnian idealisme, kekuatan fisik, akal dan mental, kepekaan/sensitivitas,
kesolidan dalam pergerakan dan banyak lagi anugrah positif yang Allah berikan
untuk pemuda.
Sebagai
pemuda muslim, sebenarnya kita patut berbangga karena Allah menetapkan kita
menjadi bagian orang-orang yang dijanjikan akan menjadi penguasa bumi ini.
Seperti yang terdapat dalam surat An-Nur ayat 55: “Dan Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka.”
Kebenaran
firman Allah tersebut sesungguhnya telah terbukti saat dulu islam pernah
mencapai masa kejayaan selama 7 abad lamanya dengan tingkat peradaban yang
tinggi. Dengan melihat kenyataan tersebut, bukankah kita akan selalu optimis bahwa
kita mampu menghadirkan kembali peradaban islam yang mulia di tengah-tengah
dunia yang kini mulai kehilangan nyawanya??
Namun
sayangnya, banyak pemuda islam kini lebih berbangga dipayungi oleh pengaruh
teknologi dan kebudayaan barat yang bersifat materialis, hedonis dan pragmatis.
Bahkan tak luput pula di antara mereka yang lebih memilih mengidolakan
tokoh-tokoh barat atau yang kebarat-baratan untuk dijadikan contoh pola hidup.
Setidaknya, biar dibilang keren gitu lho…
Padahal,
kalau kita ingin jeli dan mau peduli untuk kembali ke masa lalu, maka kita akan
menemukan bahwa kemuliaan islam telah melahirkan banyak figur yang ideal dan
professional di bidangnya. Dimulai dari Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik
sepanjang masa. Seorang yang luar biasa mulia budi dan pekertinya, santun
perangainya, dan amat baik kepemimpinannya. Ada Umar bin Abdul Aziz, sang
khalifah revolusioner yang hanya dalam 3 tahun kepemimpinannya mampu
mensejahterakan seluruh rakyatnya sehingga tidak ada lagi satu orang pun
masyarakatnya yang layak menerima zakat.
Di
bidang ekonomi, kita punya banyak saudagar yang sukses dalam perniagaan. Tidak
hanya berniaga dengan manusia, namun juga sukses menilik keuntungan dalam perniagaan
dengan Allah. Seperti seorang Utsman, seorang donator tunggal perang tabuk yang
membiayai perbekalan, kendaraan dan senjata 10.000 lebih pasukan muslim. Atau
Abu Bakar yang menguras habis seluruh hartanya untuk perjuangan islam dan
ikhlas menyisakan Allah dan Rasul-Nya bagi keluarga yang dicintainya.
Di
bidang kepahlawanan, islam punya banyak pahlawan nyata yang gagah dan
pemberani. Ada Ali bin Abi Thalib yang heroic saat pembebasan Benteng Khaibar,
Shalahudin Al-Ayyubi yang membawa kemenangan dalam perang salib, atau Muhammad
Al-Fatih, seorang pimpinan pasukan terbaik yang menaklukkan Konstantinopel.
Naaah….
Yang tidak kalah kerennya, islam juga punya banyak saintis hebat yang
karya-karya mereka ternyata banyak diadopsi oleh bangsa barat lalu
dimodifikasi. Seperti Ibnu Al-Haytham, fisikawan eksperimentalis abad 11 yang
salah satu teori optiknya mengenai pembiasan diadopsi oleh Snellius.
Abdurrahman Al-Khazini, saintis muslim yang menguasai astronomi, fisika,
biologi, kimia, matematika dan filsafat, yang juga salah satu penemu jam air.
Ada lagi Al-Biruni yang terkenal dengan persamaan ‘Sinus’ nya. Tak ketinggalan
pula, ada Avicenna atau yang kita kenal dengan Ibnu Sina yang mumpuni dalam
bidang kedokteran, penemu beragam obat-obatan herbal, dan kitab kesehatannya
menjadi rujukan orang-orang Eropa hingga kini. Serta masih banyak lagi
ilmuwan-ilmuwan muslim lainnya yang mendunia.
Ironisnya,
kini kita tidak pernah menemukan nama-nama ilmuwan muslim tersebut dalam
berbagai buku-buku pelajaran sekolah :'(
Namun,
jangan bersedih hati. Sesuai dengan janji Allah tadi, kita akan selalu berkeyakinan
bahwa kita bisa merebut kembali kejayaan islam dengan seluruh kemuliaan
ajarannya yang menghimpun secara sempurna seluruh aspek kehidupan ummat
manusia. Tinggal kita para pemudanya, dengan berbagai gelar yang tersandang
pada diri kita, baik itu sebagai
generasi penerus, tongkat estafet, dan beragam gelar lainnya yang mau berusaha
untuk membumikan cita-cita tersebut.
Caranya…???
Jadilah pemuda 100 %.... Waiiit…
memangnya ada pemuda setengah-setengah ya..?? Hehe…. ^_-
Maksudnya,
kita harus menjadi pemuda yang selalu menghasilkan perbuatan dan karya yang
terbaik dan berkualitas tinggi di dalam kehidupan kita. Karena Allah sendiri
dalam firmannya telah memberikan kemampuan kepada kita. “Allah telah
menciptakan manusia, kemudian Allah mengeluarkan manusia dan member kemampuan
untuk mendengarkan, melihat, berpikir dengan akal dan hati.” (An-Nahl:78). Dengan
tubuh yang Allah beri, kita gunakan 100% untuk berupaya keras meski dengan
bersimbah peluh. Dengan akal yang Allah beri, 100% kita gunakan untuk berpikir
keras, merenungkan ayat-ayat Allah, mencari ide-ide inovatif, strategi jitu dan
solusi-solusi yang kreatif. Pun dengan hati yang Allah titipkan, 100% kita
persembahkan keikhlasan kita dalam berkarya, beramal dan beribadah serta
tawakkal yang sempurna kepadaNya sebagai penentu kebijakan yang adil.
Contohnya
saja, jika kita ingin membaca yang berkualitas. Maka, upaya 100% dari tubuh
kita adalah dengan menghindar dari tempat ramai dan mencari posisi yang nyaman,
kemudian 100% dari akal kita berusaha mengkonsentrasikan pikiran dan 100% dari
hati kita dengan melapangkan hati kita, berniat karena Allah agar aktivitas
membaca kita dicatat sebagai amalan dan tawakkal semoga Allah memudahkan ilmu
tersebut bagi kita.
Karenanya
saudara-saudaraku, dengan segala potensi terbaik yang Allah anugrahkan kepada
kita, syukurilah dengan memanfaatkannya secara optimal. Berusahalah dengan 100%
alias secara total, mulai dari strategi yang matang, upaya yang keras dan
keihkhlasan yang tulus untuk menghasilkan karya-karya bermutu tinggi. Jangan
setengah-setengah terhadap apa yang telah kita jalani. Sehingga kita akan
memperoleh kepuasan dalam menjalani kehidupan yang singkat ini dan mampu memberikan
persembahan yang terbaik kepada Allah. Yakinlah, kita adalah ummat terbaik yang
berhak dan pantas untuk menggenggam dunia daripada mereka yang ingkar.
“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah hal yang mungkar, serta beriman kepada Allah STW.”
(Ali Imran:110)
2 komentar:
hihihihi.... pemuda pujaan mah ini...hehe
hohoho.... btul-btul-btulll...
Post a Comment