Wednesday, July 25, 2012

Mahasiswa as a Problem Solver

Anda Mahasiswa? Jika ya, apa saja problematika bangsa yang anda ketahui terkait bidang yang Anda geluti? 

Mungkin sebagian Anda akan berbicara panjang lebar terkait hal ini, namun sebagian besar lebih terpaku menyaksikan pertanyaan itu terlontar secara berulang-ulang.

Ketika seorang mahasiswa FKIP misalnya ditanyai "Anda ingin jadi guru seperti apa kelak?"
"Tentu saya akan menjadi guru yang menyenangkan bagi peserta didik saya dengan metode pembelajaran yang semenarik mungkin."

Atau misalnya, mahasiswa kedokteran ditanya "Apa yang akan Anda lakukan setelah menjadi dokter?"
"Saya masih ingin melanjutkan sampai spesialis, lalu buka praktik atau bahkan punya rumah sakit sendiri."

Kedengarannya memang tidak salah. Tapi apakah Anda tahu substansi yang terkandung dibalik keberuntungan Anda menjadi seorang mahasiswa? 

Ya, Anda adalah The Agent of Change, Anda adalah agen perubahan yang diharapkan oleh berjuta ummat yang menanti Anda. Maka harapan saya yang juga sebagai mahasiswa untuk teman-teman mahasiswa lainnya adalah agar kita sama-sama setidaknya mengetahui permasalahan bangsa yang tidak terselesaikan dari dulu di bidang yang kita geluti masing-masing.

Jika Anda menekuni bidang pendidikan dan memiliki kepedulian pada bangsa, sudah seharusnya berbagai problematika yang tersebar dari mulai peserta didik, para pendidik atau guru, kementrian dan diknas pendidikan, berbagai penyelewengan, dan yang berkaitan wajib Anda cari tahu dan cari jalan keluarnya. Karena yang sesungguhnya memahami bidang pendidikan pastilah manusia-manusia yang berkecimpung di bidang pendidikan, bukan hukum atau kesehatan. 

Apalagi permasalahan pendidikan di negeri ini terbilang pelik. Data dari UNESCO tahun 2000 membuktikan Indonesia berada di peringkat ke-109 dari 147 negara terkait Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) pada tahun 1999. Tidak hanya itu, pendidikan yang terus mengalami perkembangan pun ternyata juga mengalami permasalahan seperti adanya ketidakcocokan antara ilmu yang dimiliki dengan sikap kehidupan sehari-hari, pengaruh globalisasi yang menyubur dan mempengaruhi iklim pendidikan di Indonesia, liberalisasi pendidikan, dan lain-lain sebagainya.

Oleh karena itu sangat diharapkan sekali dari mahasiswa yang bergerak di bidang spesialisasi pendidikan untuk tidak pernah bosan mengeruk akar-akar permasalahan di bidang ini dengan mencari informasi seluasnya, mempelajari undang-undang terkait kependidikan, diskusi permasalahan, belajar dari negara lain dalam pengelolaan pendidikan, atau bahkan menciptakan kurikulum terbaru yang jauh lebih berkualitas dan cocok diterapkan di Indonesia.

Pun begitu bagi bara mahasiswa yang berkecimpung di bidang-bidang lainnya seperti kesehatan, sosial dan politik, hukum, agama, ekonomi dan bisnis, sains dan teknologi, pertanian, peternakan, psikologi, farmasi dan lainnya. Dimulai dari penggalian terhadap kasus-kasus dari level rendah hingga atas, menetapkan beberapa variabel yang memicu permasalahan, dilanjutkan dengan mencari berbagai referensi literasi maupun pengalaman untuk memecahkan permasalahan. Terakhir, solusi yang telah diperoleh segera dimatangkan untuk dilaksanakan.

Harapan dari spesialisasi problematika bangsa berdasarkan bidang yang digeluti mahasiswa adalah hadirnya para problem solver yang tidak hanya ditemukan di level pemerintahan, namun juga di berbagai elemen masyarakat. Mahasiswa menjadi lebih yakin bahwa setiap permasalahan selalu ada solusinya dan mereka mampu mengatasinya. Keyakinan kecil ini kelak juga diharapkan membuahkan kepercayaan diri bangsa untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan.

Mari mahasiswa, ubah idea jadi realita.... :D

2 komentar:

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Yup! Mari ubah ide menjadi realita! Hmmm..., jadi teringat sekian tahun dulu di IAIN Sunan Kalijaga.

Mae said...

siiip... sekarang ttep msih bisa mengubah idea jdi realita kok pak :D

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah