Wednesday, August 4, 2010

Sejuta Cinta Bening dari Abi

Mungkin, bagi sebagian orang, ungkapan tersebut sangat berlebihan. Atau mungkin ada yang bertanya, kenapa ngga ummi, bunda, mama, atau ibu???

Tapi inilah yang kurasakan, kini aku benar-benar merasakan bahwa abiku juga sangat mencintaiku. Meskipun kutahu, jasa ummiku lebih baik, banyak dibanding sang pahlawanku itu.

Aku juga merasakan, abiku juga punya sensitivitas perasaan yang tinggi terhadap apa yang dirasakan anaknya.

Biasanya, pagi hari saat berangkat ke sekolah, beliau selalu mengantar aku dan adik-adikku dengan mobil. Namun, pagi ini, hanya terpampang motor gagahnya (walau tak segagah yang kalian bayangkan). Abiku mengambil insiatif untuk mengantarku dan adik ku imah. Karena selain sekolah kami searah, letaknya juga berdekatan.

Namun tiba-tiba, ummiku ternyata juga telah mengambil inisiatif agar abi bisa mengantarkan imah dan ifah. Serasa menciut hatiku saat mendengarnya. Terhitung, sudah berapa kali ummiku mengatakan hal itu, jika abi mengantar anaknya ke sekolah menggunakan motor. Tapi, kejadian sebelumnya, adikku Ifah selalu menolak dengan alasan telat. Hoho.... sedihnya diriku, sebagai anak tertua tak pernah diperhatikan lebih,, Hiks.....

Batinku serasa tertekan, but, untung ada otakku yang cepat tanggap, mengkoordinasikan seluruh badanku untuk segera pergi sekolah. Daripada telat.....

Seperti biasa, dalam kondisi apapun, setiap pergi sekolah mesti salaman, minta restu sama orang tua. Kalau sama ummi biasanya pake acara cupika cupiki dulu. Selesai kuminta restuku pada ummi, ku berbalik arah tuk meminta restu pada abiku.

Takjub, abiku serasa mengerti perasaanku. "Masa sayangnya sama ummi aja, abi juga dong....", sahut abi. Jadi deh, pagi itu cupika cupiki juga sama abi, dapet poin plus-plus y, kumis yang buat geli. Hahaha....

Perasaanku pun mulai imbang. Aku merasa bahwa sebenarnya aku diperhatikan olehnya. Iya sih, meski aku ngerasa ummi ngga terlalu condong ke aku, tapi ternyata ada abi juga yang bisa perhatiin aku. u so much, my hero....

0 komentar:

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah