Friday, December 24, 2010

Ia Bernama Senang Hati

Aneh dan lucu memang saat kutahu begitulah namanya. Senang Hati. Simpel, unik, lucu, dan berbagai pikiran lain tentang namanya. Sebagian orang berkata apalah arti sebuah nama. Namun sebagiannya lagi berpendapat bahwa sebuah nama itu berperan penting. Ya, nama adalah do'a.

Pertama kali saya mengenalnya saat menghadiri pagelaran pameran Bengkulu Expo dalam rangka MTQ Nasional. Saya banyak mengetahui tentang beliau dari bucik (sebutan orang bengkulu semacam tante yang belum menikah).

Orangnya selalu senang dan bahagia seperti namanya. Akan selalu ada senyum dan sapa saat kau berjumpa. Suatu hari aku dipertemukan kembali dengannya. Benar-benar lupa akan siapakah orang ini. Dengan hangatnya ia menyapaku lebih dulu.

"Adek....."
"Hheehhe....." , aku hanya bisa membalas dengan senyum kecil dan segera memutar otak untuk mengingat siapa orang ini. Bisa-bisanya kok dia kenal aku. Hmm siapa ya?? Ayo ingaat, ingaat siapakah gerangan orang ini.
"Udah ngga ingat lagi ya dek? Adek keponakannya Sinar kan?"
"Iya mbak, hehe...." . Aduuh... gawat kan kalau aku lupa. Ngga enak sama orangnya nih. Yap, ayo otak... temukan ingatanku dalam memorimu.
"Oh... mbak yang waktu kita ketemu di Bengkulu Expo itu kan?"
"Iya, alhamdulillah masih ingat. Baru pulang sekolah ya?"
"Iya mbak.... "

Takjub sama mbak ini. Secara, saya bukan orang yang terkenal. Tapi dia berusaha untuk mengingat siapa pun yang ditemuinya. Subhanallah.....

Jika anda mengetahui, kehidupannya tak pernah seindah namanya yang senang. Berbagai masalah selalu meliputinya tanpa usai. Diawali oleh kisah adiknya yang selalu membangkang dan berkehendak ini dan itu tanpa peduli keadaan orang-orang sekitarnya. Bahkan ia rela menampar ibunya jika keinginannya tidak dituruti. Adiknya adalah seorang pelajar kelas berat yang telah berpengalaman di berbagai sekolah (pindah-pindah sekolah). Dan dengan relanya Mbak Senang mengurusi setiap kepindahan adiknya itu disertai uang beratus-ratus ribu untuk setiap perpindahan. Uang dari hasil keringatnya sendiri.

Pernah pada saat beberapa hari menjelang lebaran tiba, ia berbaik hati untuk membelikan sang adik baju dengan merek ternama. Namun tahukah??? Sang adik berbalik memarahinya dan memutuskan untuk mengganti model pakaian tersebut. Salut buat beliau yang malah menemani adiknya untuk mengganti model pakaian tersebut kepada pemilik toko.

Yaa.... Tetap senang seperti namanya. Dengan Senang Hati.

Suatu yang unik tentang perilakunya adalah lamban. Karena perawakannya yang santai, ia bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Saat orang sekelilingnya ingin memperingatinya, ia hanya menerimanya dengan Senang.

Yaa... Tetap senang seperti namanya. Dengan Senang Hati diperingati.

Seseorang yang baik hati pula ia. Rela juga begadang hingga tengah malam untuk membekam (pengobatan sunnah nabi) keluarga dan tetangganya saat pulang kampung hingga mereka semuanya puas. Dan GRATIS. Luar biasa sekali wanita ini. Padahal untuk satu jarum yang digunakan untuk membekam saja sudah berapa harganya. Dan masing-masing orang menggunakan jarum yang berbeda. Akibat dari kerelaannya pun ia sampai sakit pula.

Yaa... Tetap saja senang seperti namanya. Dengan Senang Hati memberi dan melayani.

Sebuah kekaguman luar biasaku padanya, adalah do'anya yang makbul. Tahukah anda ia pernah lulus kuliah tanpa skripsi meski dengan nilai B? Padahal sehari sebelum presentasi itu ia masih kerja di tempat kerjanya. Sungguh luar biasa.... Teman-temannya pun hanya dengan mata terbelalak menatap ketidak percayaan itu.

Subhanallah..... semoga ada ibrah yang kita ambil dari kisah seorang muslimah bernama Senang Hati

0 komentar:

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah