Teman, Teman dan Teman
Adalah seseorang yang membuat kita tak lelah menyusuri peliknya hidup. Seorang yang paling berarti untuk diambil sebuah perjalanan dari hidupnya. Hamba Tuhan yang tak terkering tenggorokannya menyemangati, memotivasi, mencintai, menghargai. Adanya teman, dapat menjadi cerminan sejauh mana kita telah berbaik hati kepada sesama ciptaan-Nya. Sejauh dan sepanjang jalan beraral pun berliku, teman adalah orang terbaik, terlucu, tertulus, tersetia menggandeng kita bersamanya.
Bila sebuah kesedihan silih bergilir menuai bening kaca, seorang teman dengan ikhlasnya akan memberi sehelai tissue terakhir yang ada pada kantongnya. Membelaimu dengan lembut, menanyaimu hati-hati."Ada apa sayang?". Tak segan-segan, mereka akan memelukmu dengan kasihnya. "Ayo, ceritakanlah...., semoga kesedihanmu berkurang. Sebisanya aku akan membantumu."
Saat prestasimu membumbung jauh di atmosfer bumi, senyumnya menambah semangatmu menggiatkannya mencapai angkasa. Tak lupa ucapan terbaik darinya, "Selamat ya, semoga kau tidak lupa denganku.".
Titianmu kadang bergoyah. Pikiranmu terbelah. Bingung dan ragu merundungmu berhari-hari. Kau tak semangat menjalani hari. Ghirah belajarmu menurun. Tak tersadar olehmu, seorang telah melihat larik-larik nongeneral dari kebiasaan sehari-harimu. Beberapa langkah kaki menjumpai mejamu, menunjukkan ekspresi satu jiwa. Memandang-mandangimu lama. Akhirnya suara pun terucap. "Sepertinya kau sedang bingung. Adakah yang ingin kau bagi?"
Subhanallah.... Rabbi... Sering teralfa dari ingatan kami tentang kasih sayang-Mu yang Engkau titip dari tangan lembut di sekitar kami. Alangkah indahnya ya Allah....
Ingin kuucapkan terima kasih ku kepada-Mu yang utama. Alhamdulillah... Anta Yaa Rahman... Yaa Rahiim...Yang kasih, sayang dan cinta-Mu kau titip lewat teman-teman tersayangku...
Terima kasihku untuk teman-teman luar biasaku dari berbagai lini di massa SMA ku. Atas dukungannya, motivasinya, hiburannya, leluconnya, kesetiaanyya, jasa antarnya, makanan, minuman dan kue-kuenya. Terimakasih buat ilmunya, semangatnya, senyumnya, alat-alat tulisnya, uangnya, informasinya, dan lain-lainnya.
Buat Feny, Eko, dan Ruri, terimakasih untuk ajarannya, ilmunya, dan semangatnya.
Buat Visya, kebersamaannya di event LCCPE Nasional.
Buat Mje, Gina, Tya, Kumai, Eno, buat main-mainnya, leluconnya, tarik suaranya.
Buat Sari, yang mengajarkan untuk menghargai.
Buat trisula; dino, dimas, maul. Tragedi kalian kupinjam untuk penyemangatku.
Buat Harits, Rasyid, Ical, Ashop atas ketidak jelasan dan ketidak kearuannya. Hehe... Ngga ada kalian ngga rame...
Buat Dea dan Iin, untuk semangat belajarnya juga.
Buat Satria sebagai tempat terlengkapku bertanya ilmu sejarah, ekonomi dan teknik debatnya.
Buat mami, atas resep spaghettinya.
Buat Karin dan Putri yang ngga pernah lupa negur, meski udah beda kelas. Hehe...
Buat Penti, wahyu, ningrum sebagai teman pulan bersama naik angkot dan minum cendol di terminal.
Buat Mira, Dian, Lisa, Sari, Rama, Idah, Feny yang nemenin shalat dhuha.
Buat Mira tempat saya membagi semua ambisi dan asa, keluhan dan ghirah islam.
Buat Dian, temen diskusi panjang lebar...
Buat Prima, Ibnu, Doni, Aji, Sari, Rasyid, Eko, Ila, Mira, Dian dalam komunitas kejujuran.
Buat Eka, Widya, Syeri, Elin, Amel, Farah dalam konsol keputrian RISMA Surya Ramadhannya.
Buat Lala, Ami, Santi, temen-temen sapaan di sepanjang lobi sekolah.
Buat Penti, temen angkotku dari Sekolah sampai angkot biru...
Buat Diona, sahabatku di Bengkulu. Temen liqo. Sahabat yang setia nungguin meski telat berjam-jam. (Jahat ya??)
Buat Gina dan Yenny, temen unyu-unyuan di Jogja sampai acara bakar-bakar ikan lele di rumahku.
Buat Nabila, Dea, dan Laksmi yang rela nyiapin kosannya untuk di singgahi saat di Jogja.
Buat Ica Shyntia yang rela-rela ngajarin Fisika.
Buat Yaty, temen yang banyak ceritanya.
Buat Sahabat tercintaku nun jauh di sana, Siti Ulfatun Najiyah. Moga hubungan yang terjalin di dunia tak terputus hingga di sini saja. Semoga Surga selalu siap menanti kedatangan kita. Aamiin....
Buat teteh Dhiya, temen sekaligus sahabat kecilku di SMP. Semoga kita selalu dalam dekapan iman dan ukhuwwah.
Aku sayang kalian semua temaaan.....
Bila sebuah kesedihan silih bergilir menuai bening kaca, seorang teman dengan ikhlasnya akan memberi sehelai tissue terakhir yang ada pada kantongnya. Membelaimu dengan lembut, menanyaimu hati-hati."Ada apa sayang?". Tak segan-segan, mereka akan memelukmu dengan kasihnya. "Ayo, ceritakanlah...., semoga kesedihanmu berkurang. Sebisanya aku akan membantumu."
Saat prestasimu membumbung jauh di atmosfer bumi, senyumnya menambah semangatmu menggiatkannya mencapai angkasa. Tak lupa ucapan terbaik darinya, "Selamat ya, semoga kau tidak lupa denganku.".
Titianmu kadang bergoyah. Pikiranmu terbelah. Bingung dan ragu merundungmu berhari-hari. Kau tak semangat menjalani hari. Ghirah belajarmu menurun. Tak tersadar olehmu, seorang telah melihat larik-larik nongeneral dari kebiasaan sehari-harimu. Beberapa langkah kaki menjumpai mejamu, menunjukkan ekspresi satu jiwa. Memandang-mandangimu lama. Akhirnya suara pun terucap. "Sepertinya kau sedang bingung. Adakah yang ingin kau bagi?"
Subhanallah.... Rabbi... Sering teralfa dari ingatan kami tentang kasih sayang-Mu yang Engkau titip dari tangan lembut di sekitar kami. Alangkah indahnya ya Allah....
Ingin kuucapkan terima kasih ku kepada-Mu yang utama. Alhamdulillah... Anta Yaa Rahman... Yaa Rahiim...Yang kasih, sayang dan cinta-Mu kau titip lewat teman-teman tersayangku...
Terima kasihku untuk teman-teman luar biasaku dari berbagai lini di massa SMA ku. Atas dukungannya, motivasinya, hiburannya, leluconnya, kesetiaanyya, jasa antarnya, makanan, minuman dan kue-kuenya. Terimakasih buat ilmunya, semangatnya, senyumnya, alat-alat tulisnya, uangnya, informasinya, dan lain-lainnya.
Buat Feny, Eko, dan Ruri, terimakasih untuk ajarannya, ilmunya, dan semangatnya.
Buat Visya, kebersamaannya di event LCCPE Nasional.
Buat Mje, Gina, Tya, Kumai, Eno, buat main-mainnya, leluconnya, tarik suaranya.
Buat Sari, yang mengajarkan untuk menghargai.
Buat trisula; dino, dimas, maul. Tragedi kalian kupinjam untuk penyemangatku.
Buat Harits, Rasyid, Ical, Ashop atas ketidak jelasan dan ketidak kearuannya. Hehe... Ngga ada kalian ngga rame...
Buat Dea dan Iin, untuk semangat belajarnya juga.
Buat Satria sebagai tempat terlengkapku bertanya ilmu sejarah, ekonomi dan teknik debatnya.
Buat mami, atas resep spaghettinya.
Buat Karin dan Putri yang ngga pernah lupa negur, meski udah beda kelas. Hehe...
Buat Penti, wahyu, ningrum sebagai teman pulan bersama naik angkot dan minum cendol di terminal.
Buat Mira, Dian, Lisa, Sari, Rama, Idah, Feny yang nemenin shalat dhuha.
Buat Mira tempat saya membagi semua ambisi dan asa, keluhan dan ghirah islam.
Buat Dian, temen diskusi panjang lebar...
Buat Prima, Ibnu, Doni, Aji, Sari, Rasyid, Eko, Ila, Mira, Dian dalam komunitas kejujuran.
Buat Eka, Widya, Syeri, Elin, Amel, Farah dalam konsol keputrian RISMA Surya Ramadhannya.
Buat Lala, Ami, Santi, temen-temen sapaan di sepanjang lobi sekolah.
Buat Penti, temen angkotku dari Sekolah sampai angkot biru...
Buat Diona, sahabatku di Bengkulu. Temen liqo. Sahabat yang setia nungguin meski telat berjam-jam. (Jahat ya??)
Buat Gina dan Yenny, temen unyu-unyuan di Jogja sampai acara bakar-bakar ikan lele di rumahku.
Buat Nabila, Dea, dan Laksmi yang rela nyiapin kosannya untuk di singgahi saat di Jogja.
Buat Ica Shyntia yang rela-rela ngajarin Fisika.
Buat Yaty, temen yang banyak ceritanya.
Buat Sahabat tercintaku nun jauh di sana, Siti Ulfatun Najiyah. Moga hubungan yang terjalin di dunia tak terputus hingga di sini saja. Semoga Surga selalu siap menanti kedatangan kita. Aamiin....
Buat teteh Dhiya, temen sekaligus sahabat kecilku di SMP. Semoga kita selalu dalam dekapan iman dan ukhuwwah.
Aku sayang kalian semua temaaan.....
0 komentar:
Post a Comment