Friday, March 2, 2012

Teruntuk Adik-Adik Seperjuangan



Untuk adik-adik seperjuangan di jalan Allah......
       
       Kakak rasa setiap orang selalu diberikan kebebasan menentukan pilihan dalam hidupnya. Dan siapa saja yang mau memilih dan menikmati kejujuran dari awal hingga akhir usianya, tentulah ia akan merasakan ketenangan yang tidak dirasakan oleh orang-orang yang menentangnya. Dan di sinilah letak kenikmatannya. 

        Sesungguhnya, nilai bukanlah perkara urusan yang akan dibawa-bawa hingga berakhir dunia dalam masanya. Nilai hanya sekadar indeks prestasi yang tertera sesuai dengan persiapan dan kondidi kita saat mengerjakannya. Bisa saja saat itu persiapan kita kurang matang atau pun kondisi tubuh yang kurang sehat dan keadaan lainnya yang kadang hadir di luar kehendak kita.

     Sebelumnya, maafkanlah aku yang belum mampu mencontohkan kejujuran dengan hasil yang memuaskan. Semestinya aku dapat membuktikan bahwa dengan kejujuran kita mampu, kenapa harus dengan jalan kebohongan? 

     Tapi, andai kalian memahami adikku, aku bukanlah contoh yang sempurna. Karena kesempurnaan akhlak hanya dimiliki oleh Rasulullah. Bila beliau yang engkau ikuti, maka kau tidak akan salah. Karena akhlak beliau adalah Al-Qur'an. Keteguhan beliau berada dan menjalankan keislaman sungguh luar biasa. Padahal orang-orang quraisy telah banyak yang menawarkan kekayaan dan kekuasaan, namun Rasul menolak. Bahkan Rasulullah pun berkata:

     "Demi Allah, andai saja mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, (lalu mereka minta) agar aku meninggalkan urusan (agama) ini, maka demi Allah, sampai urusan (agama) itu dimenangkan oleh Allah, atau aku binasa di jalannya, aku tetap tidak akan meninggalkannya." (HR. Ibnu Hisyam)

     Adikku, kalian adalah orang-orang yang terpilih, kalian adalah orang-orang yang sedikit. Orang-orang yang spesial di atas tapak kebenaran. Sebuah buku yang baru usai kubaca menjelaskan, bahwa orang-orang yang berada dalam kebenaran itu memang sedikit. Tapi, yang sedikit itu tidak selalu benar. Maka, jadilah kalian bagian dari orang-orang yang jumlahnya sedikit, yang selalu berada dalam kebenaran.

     "Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, 'Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.' Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Al-Baqarah [2]: 249)

     Dan hari ini pun kita merasakan bahwa bersabar dalam kebenaran itu sangat berat, sangat payah, sangat rumit, sangat sulit dan berbelit.

     "Sesungguhnya di belakangmu nanti akan ada hari-hari penuh kesabaran. Sabar pada hari itu seperti halnya memegang bara api." (HR.Bukhari)

     Tapi, tenanglah adikku, sesungguhnya bersama kesabaran yang sebentar ini akan kita rasakan nikmatnya kesenangan yang panjang untuk kelak. Sebagaimana panglima Thariq bin Ziyad, sang pembebas Gibraltar itu berseru: 
     "Ketahuilah! Sesungguhnya bila kalian bersabar atas kesusahan yang sebentar saja, maka kalian akan menikmati kesenangan yang panjang."

     Jika kalian ingin menyadari sedikitnya hidup yang kita jalani dan panjangnya akhirat sebagai tempat abadi, simaklah sedikit perbandingan tentang relativitas waktu dunia dan masa saat kita dikumpulkan di padang mahsyar. Dalam sebuah hadits Rasulullah dikatakan bahwa masa kita menunggu keputusan Allah saat di padang mahsyar adalah selama 50.000 tahun lamanya.

     "Bagaimana keadaan kalian jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah di dalam wadahnya selama 50.000 tahun dan Dia tidak menaruh kepedulian terhadap kalian?" (HR.Hakim)

     Nah, jika kita jabarkan tentang perbandingan umur manusia yang rata-rata hidupnya sekitar 70 tahunan, maka akan kita dapati sedikit sekali waktu kita di dunia.
1 hari = 50.000 tahun
x hari = 70 tahun
x        = 0,0014 hari
      x  = 2 menit 1 detik (inilah kehidupan kita di dunia)

     "Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah dia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat." (HR.Muslim)

Inspirasi: Beyond The Inspiration (Felix Y. Siauw)




   

2 komentar:

Budiman Asady said...

dan semoga kita diberi keistiqomahan dijalan ini, Allahu ma'ana...

Mae said...

aamiin ya rabbal 'alamiin....

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah