Kisah Sebiji Mata
Suatu kali, di zaman dahulu kala hiduplah seorang 'abid yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Ia tinggal di sebuah tempat yang terpencil dan jauh dari hiruk pikuk keramaian. Allah sendiri memurahkan rezeki Nya dengan menurunkan makanan bagi 'abid dan memberikannya sumber mata air yang segar untuk kehidupan Nya.
Sang 'abid diberi kesempatan oleh Allah selama 500 tahun untuk hidup. Maka, selama itu pula raga dan jiwanya tak lepas dari keindahan untuk terus bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah. Sang 'abid dalam suatu kesempatan memohon kepada Allah, agar suatu saat bila kelak ia dipanggil oleh Allah ia ingin wafat dalam keadaan bersujud. Allah pun mengabulkan do'anya. Maka, ia diwafatkan dalam keadaan sedang bersujud dalam shalatnya.
Tiba saatnya di yaumil akhir, Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan hamba tersebut ke dalam surga dikarenakan rahmat Allah kepadanya. Namun sang 'abid protes, dengan alasan ia telah beribadah dan beramal selama 500 tahun. Kemudian setelah tiga kali protes, Allah berkata kepada nya, "Baiklah, kita akan menimbang berat sebuah biji matamu.". Dan ternyata setelah ditimbang, berat biji mata itu lebih berat dari berat amalannya selama 500 tahun."
Kemudian Allah berkata lagi," Jika bukan karena rahmat-Ku, maka amalanmu tidak akan cukup untuk membawamu ke surga. Tapi karena rahmat-Ku kepada mu lah, Aku memasukkan mu ke dalam surga."
0 komentar:
Post a Comment