Karena Cipta-Mu Begitu Luar Biasa
Patutlah bagiku untuk tak pernah menyesal atas segala keputusannya. Bahkan keputusannya hingga hari ini: hingga aku menjadi salah satu mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bukan UI, UGM atau pun UNILA yang aku idam-idamkan dahulu. Ada kesempatan besar yang aku harus purnakan di sini hingga kelak setelah lulus dari sini: integrasi ilmu kedokteran dan islam.
Salah satu kekagumanku pada bidang ini adalah ketika banyak sekali mekanisme penciptaan Rabbul 'alamin yang berhubungan erat dan sejalan dengan ilmu kedokteran. Beberapanya akan saya jabarkan di sini.
Tahukah kenapa sel darah merah tidak membutuhkan O2 sama sekali padahal sel tersebut yang bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh?? Bahkan sedikit pun, sel darah merah tak pernah mencoba mencuri atau menyerap sedikit saja oksigen yang dibawanya. Jawabannya adalah karena Allah tidak menciptakan adanya mitokondria pada sel darah merah, sehingga sel darah merah tidak perlu melakukan respirasi menggunakan oksigen.
Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak dapat menghitungnya. (Ibrahim: 34)
Disamping itu berbagai hal yang mengagumkan lainnya adalah Allah tidak menciptakan adanya otot di jari-jari, namun hanya tendon yang merupakan perpanjangan dari otot yang terletak di bawah lengan dan beragam mekanisme menakjubkan lainnya yang tidak mungkin saya jabarkan di sini satu persatu.
Intinya adalah Allah menciptakan manusia itu dengan sebaik-baik bentuk alias ahsani taqwiim. Ini merupakan satu hal yang mendorong saya untuk banyak membaca dan terus menggali lebih dalam tentang spesialisasi bidang ini. Ketika dahulu di zaman Nabi ayat Al-Qur'an turun untuk diimani dan tidak semua ayat yang Rasul berikan penafsirannya lebih mendalam seperti yang dapat kita temukan pada zaman ini.
Fase dunia kini adalah fase yang memerlukan pembuktian kuat terhadap kejadian-kejadian semesta yang merupakan ayat kauniyahnya. Ini yang memudahkan penerimaan masyarakat dunia terhadap kebesaran ciptaan Allah ketika kita, para muslim melandaskan apa yang kita bicarakan pada akar yang kuat. Bandingkan orang yang berbicara dan mengajak shalat kepada orang yang sering malas-malasan shalatnya dengan orang yang mengajak seseorang disertai dengan pembeberan terhadap fakta-fakta keilmuan. Hasilnya tentu akan berbeda.
Saya sangat bersemangat ketika menemukan ayat ini:
Katakanlah," Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran (Az-Zumar:9)
Ayat di atas sesungguhnya mengajarkan kepada kita, bahwa akan ada hasil yang berbeda ketika kita melakukan dan melaksanakan sesuatu dengan didasari oleh ilmu atau tidak. Hal ini pula yang menjadi penyebab yang dapat mengantarkan kita kepada kesyukuran atau kekufuran.
So, semoga saya dan kita semua selalu bersemangat dan gigih untuk semakin mendalami kuasa Allah dalam penciptaan dan aturan yang ditetapkanNya dan semoga kita selalu konsisten untuk terus memperbaiki manajemen diri dan waktu yang ditetapkan sama oleh Allah pada setiap makhluknya sesuai dengan surat Al-Mu'minun ayat 112-115:
Dia berfirman, "Betapa lamakah kamu tinggal di dunia?" Mereka menjawab,"Kami tinggal sehari atau setengah hari.. Maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung. Dia berfirman," Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar, jika kamu benar-benar mengetahui. Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu dengan main-main? dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami (Al-Mu'minun:112-115)
0 komentar:
Post a Comment