Thursday, February 19, 2015

Membaca : Long Life Learner and Wide Life Learner


#edisi freewriting

Sebenarnya heran juga sama diri gue yang suka politik,mengamati perkembangannya,berpikir dan menganalisis kejadian serta orang-orang yang berperan di dalamnya. Gue suka sama bukunya Anis Matta yang kelihatan banget banyak bacanya. Perspektif saya tentang memahami politik diperkaya juga dengan pernyataan beliau.

Karya beliau adalah salah satu hal yang membuat gue suka baca. Tentunya karena alasan di atas tadi... Gue secara ngga langsung dapet pesen,kalau lu mau menguasai apa pun lu mesti banyak baca. Mulailah gue menanamkan minat baca gue hanya sekedar bolak-balik buku,terus ntar berhenti kalo nemu bacaan yang tertarik. Gitu terus selanjutnya. Alhamdulliah dari kegemaran gue beres-beres rumah -> beres-beres perpus keluarga-> rapin buku -> bolak-balik buku dan gue mulai suka sama buku dan membaca sedikit -> membaca banyak.

Kenapa sampai saat ini masih tertarik sama buku? Buku itu ngajarin gue hidup . Buku itu ngasih tau ide yang fantastic ke gue . Buku itu memperkaya perspektif gue. Buku itu membuat gue sadar kalau gue butuh banyak ilmu. Gue ngga cuma sekedar jadi long life learner ,tapi wide life learner. Why? Kita mesti banyak keterampilan . Dunia ditaklukkan dengan cara banyak-banyak baca. Lu ga PD -> lu banyak baca bisa bikin PD karena otak lu berisi. Lu bisa tau juga cara menjalin komunikasi efektif sama orang lain karena lu sadar lu butuh itu dalam komunikasi. Belajar dari keseharian adalah keniscayaan tapi dengan buku lu belajar untuk percepatan adaptasi. Membaca itu bahkan tak sekedar menambah ilmu atau memperkaya wawasaan, lebih dari itu membaca itu menyadarkan kita akan berbagai hal.

Lu jadi sadar kalau hidup mesti bermanfaat. Karena setidaknya orang yang nulis buku udah punya karya dan pengalaman. Lu jadi sadar A,B,C dan lainnya, yang selama ini lu anggap biasa aja. Lu bisa membaca kehidupan yang ngga bisa dibaca sama orang-orang biasa yang cuma sekedar memahami kehidupan tanpa diiringi bacaan.

Dengan membaca lu jadi yakin,banyak hal yang belum dibaca,itu artinya masih bnayak yang belum lu pelajari. Ilmuwan-ilmuwan muslim dulu ada yang baca sampai matanya buta. Ilmuwan muslim dulu mikirin apa yang bisa dia berikan dengan karya hasil bacanya untuk orang-orang setelahnnya. Mereka benar-benar luar biasa memanfaatkan hidupnnya.

Ayolah! Banyak lah baca, masa untuk 1-2 buku per tahun tak sanggup? Atau 1artikel perhari masih malas ? Wajar aja kalau Indonesia kita masih seperti ini. Pemudanya miskin gagasan . Lihatlah Soekarno dengan misi revolusinya hingga akhirnya ia mampu mengendalikan Indonesia dari pangkuannya selama 20 tahun. Pun soeharto dengan pembaharuan yang mampu memimpin Indoensia dalam waktu 32 tahun. Bukan jeleknya saja yang kita nilai. Mereka dengan visi sebesar itu pastilah punya bahan yang dibaca sehinngga lahir gagasan.

Anis matta bilang wajar saja setelah reformasi bergulir belum ada yang mampu bertahan lama membawa gagasan baru untuk indonesia.

Dan ,membaca adalah jawabannya.jawaban agar kita terus menjadi pembelajar atau long life learner seumur hidup. Membaca dapat membantu kita untuk menjadi wide life learner atau pembelajar yang luas. Ngga cuma satu aspek tapi berbagai aspek. Sungguh ,mebaca benar-benar mengajarkan kita bahwa semakin banyak kita mebaca semakin kita sadar kita bahwa ilmu yang dimiliki masih sangat sedikit, secuil dari ilmu Allah yang begitu luasnya.

#yukbaca

0 komentar:

Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah