Satu per Tiga

Nuansa gelap berbayang tersinar bulan, meski kadang tak muncul ia
Menjejakkan kaki pada pelataran teras, menuju tempat air suci yang mensucikan
Segar telah melumuri molekul-molekul bening pada rukun-rukun wudhu'
Wajah, tangan, kepala dan kaki....

Subhanallah....
Sebuah kesejukan mendapati orang-orang yang amat cintai Nya...
Siapa pun, yang bergegas ingin mencurahkan hasrat rindu
Rindu, rindu, rindu kami ya Rabb.....
Terlalu alfa kami saat mentari beranjak hingga berbalik ke peraduan


Satu pertiga
..... per..... yang Kau beri izin
nikmati senyap, yang lain terlelap
Mencari cara agar butir bening dihasilkan
Sebagian mudah, sebagian masih berusaha
Agar bola-bola ini tak menyentuh panasnya naar-Mu

Ada yang mohon ditetapkan keimanan hingga berakhir hayatnya
Dicerahkan esoknya dengan berlipat kebaikan
Meminta dieratkan ukhuwah di sepanjang jalan-jalan takwa
Berharap ampunan, meski engkau amat ghaafuur

Ntah berapa nominal pinta... padahal muhasabah tak pernah mengena
Ampuun... ampuun... Rabbi....
Dunia melalaikan kami; harta, tahta, jasa, nanda, wanita
Tak kuat iman kami...

Lewat perantara orang-orang yang Kau titip untuk kami
Abi, ummi, nenek, kakek, semua saudara
Lalai untuk buat mereka tersenyum dan tertawa
Sibuklah tangan ini untuk memukuli, lidah ini menghakimi,
akal ini untuk menghindari

Asa dan cita selalu bertaut padaMu
Kuatkan kami... jangan izinkan nafsu dan syaithan
memboyong langkah kami

Atas malam yang telah Kau beri
Terimakasih Allah...

Izinkan menemuiMu esok, satu per tiga