" ISLAM IS MY CHOICE "
Hmm.... ungkapan ini sering kita dengar tentunya. Namun, setelah ditilik lebih dalam ungkapan ini mengandung resiko yang dalam juga tentunya. Life is choice; ".... berarti saya berhak nentuin pilihan saya dalam hidup doong, mau ngelakuin apa pun terserah, mau yang bener atau buruk. Mau yang enak atau yang tak nikmat. Semua saya yang tanggung. Yang lain ngga punya hak untuk nentuin pilihan saya. Kalau saya pilih sala,h dia pilih yang benar ya ngga usah ngatur2 yak....". Wuiih..... tu pernyataan egois banget yah.
Ah... andai kita tahu, pilihan yang kita pilih itu belum selalu benar.... Karena kita diberi kapasitas pemikiran yang tak melebihi ketentuan Allah. Yakin, tidak yakin, kita semua pernah merasakan kurang tepatnya kita dalam mengambil keputusan. Atau merasa yakin bahwa keputusan yang kita ambil tersebut sudah tepat, namun sesungguhnya itu merupakan keputusan yang terburuk menurut-Nya.
"Life is choise. When we decide to choosing islam as my religion, we must accept all of law and regulation". Nah, dari pilihan kita, pastinya mengandung segala konsekuensi yang menyenangkan atau pun yang memberatkan. Ketika kita memilih untuk menjadi siswa yang pandai, konsekuensinya kita harus rela untuk ngadepin buku tiap malam. Ketika kita memilih untuk menjadi anak yang berbakti, kita kudu menerima semua perintah dan nasihat ayah dan ibu kita. Ketika memilih terjun dalam sebuah organisasi, pun harus siap menerima segala resiko kecapaian fisik dan pikiran.
Begitu pun saat kita menjadikan Islam sebagai pilihan. Kita harus merealisasikan sami'na wa atha'na sebagai muslim yang beriman. Kami dengar dan kami taat...... Apa pun regulasi yang telah Allah beri. Harus siap dan yakin. Meski dengan segala keberatan, namun itulah yang akan membuat kita akan tenang. Contoh kecilnya saja, saat kita menemukan dompet di jalan. Ada kebimbangan yang menyerengai masuk; mengembalikan atau memiliki. Jika kita memilih untuk mengembalikan, awalnya terasa berat, karena ada nafsu yang menghalangi dan pasti ada proses menuju pengembalian yang rumit dengan segala waktu, tenaga dan biaya. Namun, setelahnya, ada ketenangan yang kita rasakan.
Karena aku memilih islam, aku taat dan patuh terhadap aturan-Nya.....
Karena aku memilih islam dengan kejujuran, aku berharap menjadi muslim yang jujur.....
Karena aku memilih islam dengan kebahagiaan, akan kutemukan bahagianya aku dalam keislaman....
Karena aku memilih islam dengan cinta, akan kutemui indahnya cinta dalam ukhuwah......
Karena aku yakin memilih islam, aku pun yakin atas semua perintah dan segala ketetapan-Nya....
---Ya Allah, teguhkanlah kami dalam keislaman-----
Ah... andai kita tahu, pilihan yang kita pilih itu belum selalu benar.... Karena kita diberi kapasitas pemikiran yang tak melebihi ketentuan Allah. Yakin, tidak yakin, kita semua pernah merasakan kurang tepatnya kita dalam mengambil keputusan. Atau merasa yakin bahwa keputusan yang kita ambil tersebut sudah tepat, namun sesungguhnya itu merupakan keputusan yang terburuk menurut-Nya.
"Life is choise. When we decide to choosing islam as my religion, we must accept all of law and regulation". Nah, dari pilihan kita, pastinya mengandung segala konsekuensi yang menyenangkan atau pun yang memberatkan. Ketika kita memilih untuk menjadi siswa yang pandai, konsekuensinya kita harus rela untuk ngadepin buku tiap malam. Ketika kita memilih untuk menjadi anak yang berbakti, kita kudu menerima semua perintah dan nasihat ayah dan ibu kita. Ketika memilih terjun dalam sebuah organisasi, pun harus siap menerima segala resiko kecapaian fisik dan pikiran.
Begitu pun saat kita menjadikan Islam sebagai pilihan. Kita harus merealisasikan sami'na wa atha'na sebagai muslim yang beriman. Kami dengar dan kami taat...... Apa pun regulasi yang telah Allah beri. Harus siap dan yakin. Meski dengan segala keberatan, namun itulah yang akan membuat kita akan tenang. Contoh kecilnya saja, saat kita menemukan dompet di jalan. Ada kebimbangan yang menyerengai masuk; mengembalikan atau memiliki. Jika kita memilih untuk mengembalikan, awalnya terasa berat, karena ada nafsu yang menghalangi dan pasti ada proses menuju pengembalian yang rumit dengan segala waktu, tenaga dan biaya. Namun, setelahnya, ada ketenangan yang kita rasakan.
Karena aku memilih islam, aku taat dan patuh terhadap aturan-Nya.....
Karena aku memilih islam dengan kejujuran, aku berharap menjadi muslim yang jujur.....
Karena aku memilih islam dengan kebahagiaan, akan kutemukan bahagianya aku dalam keislaman....
Karena aku memilih islam dengan cinta, akan kutemui indahnya cinta dalam ukhuwah......
Karena aku yakin memilih islam, aku pun yakin atas semua perintah dan segala ketetapan-Nya....
---Ya Allah, teguhkanlah kami dalam keislaman-----
0 komentar:
Post a Comment