Tembang Tilawah
Jreng...jreeng...
Kini pintu telah terbuka
Angin sepoi masuk berburu ruang
Eiit, bukan saatnya kita bermalas sayang...
Alarm mataku bekerja;
satu pandang, mengernyitkan dahi, dan... memicingkan mata
Ini seolah ritual kita
Ritual siang dan sore kala simfoni bergema dari toa
Bergegas, bergegas...
Menyiapkan seperangkat busana terbaik sebagai persembahan
Kau di ujung, aku di pangkal
Tanganmu terulur, lantas kusambut cinta...
Tangan kita kini sedekap, berayun-ayun dengan irama guncangan jalan
Kau mulai usil ambil langkah seribu,
aku tak mau kalah dengan lari seribu
Kaki kita bergerak senada
Menuju tempat yang menyucikan
Membasuh tangan, wajah, kepala dan kaki yang rukunnya
Harmoni gemericik air bertambah ramai
Saat sunnah thaharah turut terkerjakan
Mari sayang... kemarilah...
Pelataran adem masih sepi...
Nuansa *hemangsor ini mendamaikan, aku berseru
Seulas senyum menggiling hatiku
Pertanyaan tersastranya tak luput menghampiri
"Adek, tilawahnya udah berapa?"
Mungkin raut kuda-kuda nyengir telah menyelesaikan
Kupikir yaa...
Aku Malu
Tilawahku tertinggal
Aku Malu
Selalu aku yang ditanya
Aku Malu
Kenapa tak bertanya lebih dulu
Terlanjut kalimat hangatmu,
"Tilawah yook.....!"
Plus plus bonus senyummu
Kuterima, ayo kita lomba!
Teruntuk: Teteh Dhiya, Ukhti Fillah. Sungguh kehangatan persahabatan kita tak lepas sayang :)
Jazakillahu khairan katsiir....
6 komentar:
salam semangat... semoga tetap istiqomah...
Barokallah...
aamiin...
waiyyakum...
wow.. keren diksinya. tegas dan mengalir. enak..
salam ukhuwah.
jazakallah :)
salam ukhuwah kembali.
kunjungan balik lagi nih.
oyah thanks yah kunjungannya.
saya follow nih, ditunggu folbek nya yah. :) hehe
sama-sama...
ok deh, mkasih. I will follow you back :)
Post a Comment