Kepedulian tanpa Kata
Ada suatu hal yang belakangan sering mengganggu pikiranku. Sebuah pertanyaan yang mungkin sering kita pikirkan bersama. "Apa yang membuat Indonesia belum maju hingga saat ini?". Rasa-rasanya sulit sekali membangkitkan bangsa ini dari keterpurukannya. Semakin lama semakin banyak saja permasalahan yang dijumpai dan tiada ujungnya. Padahal jika kita perhatikan, ternyata banyak lho anak-anak bangsa yang berprestasi dan sebenarnya berpeluang besar memperbaiki keadaan bangsa yang kita cintai.
Jawabannya simpel saja. Menurut saya, 'kesadaran' adalah faktor utamanya. Setelah sadar yang diperlukan adalah 'gerakannya'. Sekadar saja tidak perlu. Yang bagus itu. Ketika kita sadar, lalu kita melakukan gerakan untuk merubah keadaan.
Contohnya saya dapatkan dari figur tercinta saya: nenek. Nenek juga salah satu orang yang saya kagumi kepribadiaannya. Kepeduliannya begitu tinggi kepada orang-orang dan keadaan sekitarnya. Kemudian, aksi nyata kepeduliaanya semakin membuat saya jatuh cinta.
Suatu hari, nenek menginap di rumahku. Kebetulan saat itu ummi dan abiku ada kegiatan di luar kota. Paginya, usai sama-sama menyelesaikan urusan dapur, nenek melihat kondisi rumahku sangat kotor dan kacau balau. Baik di dalam pun di luar rumah. Dengan 'kesadaran' bahwa kondisi sangat tidak mengenakkan, nenekku tanpa pikir panjang membersihkan sudut rumah yang sudah lama tak terjamah. Nenek melakukannya tanpa harus berteriak-teriak menyuruhku.
Nenek membereskan semuanya hingga bersih. Nenek mengambil langsung sampah-sampah yang berserakan di sekitar kolam, membuang tumpukan sampah yang belum sempat terbuang. Nenek melakukan apa saja tanpa diminta. Nenek melakukannya sepenuh hati.
Suatu kali pula, nenek pernah menanami pekarangan rumah dengan bibit kacang panjang, labu dan sayur-sayur lainnya. Bahkan dengan ikhlas, nenek menanami sayur di pekarangan tetangga sebelah rumahku. Subhanallah, saya merasa tidak enak jika nenek ada di rumah. Karena nenek pasti selalu melakukan apa saja yang bermanfaat untuk orang lain. Sebuah kepedulian tanpa kata. Maka benarlah sebuah pepatah yang mengatakan bahwa sesungguhnya nilai keteladanan lebih baik dari kata-kata.
So, mari belajar dari kehidupan sekitar kita teman. Masih banyak hal-hal yang harus kita benahi. Tentunya dengan kesadaran bahwa kita adalah bagian dari masyarakat. Kita adalah bagian dari negara kita. Dengan kesadaranpula, bahwa kita adalah bagian dari orang-orang yang menghasilkan karya dan penyelesaian. Tidak mesti semuanya harus dilimpahkan kepada orang lain. Kita adalah orang-orang yang dibutuhkan. Kita adalah orang-orang yang senantiasa melakukan pergerakan. Semangaaatttt....!!!!
3 komentar:
setuju , kita gk harus melimpahkan pekejaan ke orang lain gtu...
http://www.insancita.tk/
Yup. Setuju mbak...Rasulullah pun mengajarkan kita utk cenderung menjadi seorang uswah, dan bukan sekedar seseorg yg ribut berteriak tanpa aksi apapun.. :)
@insanyz: kalau kita bisa, kenapa tidak..?? Ya ngga???
@Nick: siiip... stuju deh sma pmikirannya mbk billa :D
Post a Comment