Ied Pertama di Tanah Rantau
Idul Adha pertama di tanah rantau. Rasanya? Kangen berat sama keluarga di Bengkulu. Kangen sama ummi, kangen abi juga, kangen imah yang cerewet, kangen sepupu-sepupu kecilku yang lincah, kangen amah dan om..
Sempet nangis sih mengenang keberadaan mereka di momen yang indah seperti ini. Tapi nangisnya aku harus bermutu dong... Lha?? Maksudnya dengan aku mengingat mereka dan kesenjangan kondisi ku antara dulu dan di tanah rantau aku jadi termotivasi buat tetep tegar dan kuat, tetep istiqamah dan mempunyai semangat besar untuk mewujudkan keinginanku.
Nah, tadi temen sekamarku sempet cerita tentang kakak tingkatnya yang luar biasa. Tau apa keistimewaannya? Ternyata kakak tingkatnya temenku itu setiap hari selalu menabung untuk bisa membeli kambing kurban buat kedua orang tuanya. Kebayang ga sih? Padahal hidupnya pas-pasan dan biasanya uang saku anak sekolah yang tinggal sama orang tua itu relatif lebih kecil. Tapi dia bisa. Dia istiqamah untuk melakukan itu setiap tahunnya. Saat kuliah pun, ia masih tetap melakukan hal yang sama dengan kondisi yang lebih berat karena ia kuliah dengan biaya sendiri. Saluuut...!!
Aku jadi malu sama diriku sendiri yang sampai saat ini belum berhasil untuk memiliki spesialisasi amal yang khusus. Padahal Allah sudah membantuku dalam seluruh kegiatanku, sudah memberikan banyak kemudahan-kemudahan, tapi aku masih sering males-malesan beribadah. Aah... Malu...
Tapi tenang... tidak ada kata terlambat..! Mulai dari sekarang juga tanpa harus ditunda-tunda! Ingat-ingat kembali kisah manusia-manusia inspiratif yang bisa seimbang di berbagai sisi kehidupannya, kisah-kisah bahwa mereka tetap konsisten melakukan amalan-amalan tanpa batas :D
1 komentar:
Met idul adha.. sama, saya juga merayakan idul adha kali ini di tanah rantau.. :)
Post a Comment