Monday, August 7, 2017

Konsep Sehat dan Sakit di Dalam Islam

Related image

Sehat memiliki makna yang tidak hanya mengandung arti sehat secara medis, namun juga sehat di bidang lainnya. Banyak kejadian pasien-pasien yang merasa dirinya sakit namun setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan hasil apa pun. Sehat selain medis juga seharusnya diikuti sehat secara spiritual, emosional, sosial, dan intelektual. Seorang muslim sebaiknya memiliki kehidupan yang sehat di segala sisi.

Di dalam kisah dan bahkan kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan kisah mengenai keajaiban alias miracle. Namun, kejadian ini memiliki presentase yang sangat kecil dibandingkan sesuatu yang logis. Konsepsi logic vc unlogic ini semestinya dimaknai "Jika yang tidak logis saja Allah bisa menjadikan hal itu sebagai kenyataan, apalagi sesuatu yang logis?"

Begitu juga kaitannya dengan usaha untuk berobat ketika seorang muslim diberikan sakit, meskipun kita tahu bahwa Allah lah yang akan memberikan kesembuhan kepada kita. Seperti di dalam surat asy-syu'aro ayat 80: Faidza maridhtu fa huwa yasyfiin.. ("Dan apabila kamu sakit, maka Dialahyang menyembuhkan").

Namun tahukah, di dalam surat Al-Anbiya' ayat 83-84 berisi kisah tentang Nabi Ayyub yang diminta berusaha untuk menyembuhkan sakitnya dengan cara menghentakkan kakinya di bumi, kemudian mandi dan minum dari air tersebut. Artinya, Allah ingin mengajarkan melalui Nabi Ayyub agar ada effort yang dilakukan untuk mencapai kesembuhan.

"dan Ingatlah kisah Ayub, ketika Dia berdo'a kepada Tuhan Nya, 'Ya Tuhanku, sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.' . Maka Kami kabulkan (do'a) nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipatgandakan jumlah mereka), sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."

Lalu, bagaimana sikap seorang muslim ketika ditimpa sakit?

"Tidak ada yang menimpa seorang muslim berupa kepenatan, sakit yang berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, hingga tertusuk duri melainkan dengan itu Allah akan menghapus dosanya." (HR.Bukhari)

Apa sih makna sakit dalam Islam?
- Sebagai cobaan
- Suatu peringatan atas dosa-dosa dan kesalahannya sehingga ia dapat kembali ke Allah
- Cara menghapus dosa manusia
- Hadiah dari Allah

Semoga kita semua adalah hamba-hamba Nya yang sabar dan tetap semangat berusaha dan terus berdo'a ketika sakit menghampiri kita. 

Referensi gambar:
http://www.drscottgraves.com/wp-content/uploads/2013/04/good-health-bad-health_full.jpeg

Mahasiswa Kedokteran: Baca Textbook vs Baca Qur'an

Image result for textbook vs quran

Ini tahun kedua saya di dunia koas. InsyaAllah 0,5 tahun lagi masa ini akan berakhir. Nah, pada kesempatan kali ini saya sedang menjalani stase dokter muslim. Satu-satunya stase yang sepertinya hanya ada di UIN.

Di hari pertama ini, kami diberikan kuliah mengenai Kontekstualitas Al-Qur'an sebagai Sumber Hukum Islam dan Konsep Sehat dan Sakit dalam Perspektif Islam. Alhamdulillah diberikan kesempatan menekuni ilmu kedokteran sekaligus juga diberikan tentang ilmu keislaman.

Ada yang menarik saat pemateri kami, Ibu Syahidah Rena, M.Ed memberikan kuliah di tema kedua. Saya itu ia bercerita tentang salah seorang anggota keluarganya (lupa sepupu atau keponakan beliau) yang sedang menempuh pendidikan kedokteran. Mulanya beliau mengamati bahwa anak tersebut sangat jarang keluar kamar karena terus menerus membaca textbook kedokteran yang banyak dan tebalnya tak terkira. Sekalinya keluar kamar, pasti marah-marah (kayak gue ga ya?). Keesokan harinya beliau bertanya, "Dek, kamu udah baca qur'an belom?"

Jawabannya adalah: "Hehehe.."

Bisa dipastikan maksudnya apa? Yaa, tentu saja belum membaca, wkwk.

Kemudian Bu syahidah memberikan pengertian kepada anak tersebut kurang lebih seperti ini: Kamu pikir Allah ga tahu buku-buku dan ilmu yang kamu pelajari? Tentu saja semua ilmu itu datangnya dari Allah kan? Kalau kamu mau bisa paham ya mintanya ke yang punya ilmu. So, mulai sekarang, sempat ga sempat kamu harus tetap baca Qur'an. Karena Qur'an dari Allah, textbook yang kamu baca itu hanya sedikit saja dari isi Al-Qur'an ini. 

Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan kepada kami bahwa ketika kita ingin memperoleh ilmu kita tidak boleh bersandar kepada akal kita. Akal kita hanya sebagian kecil dari yang kita miliki dan itu sangat kecil di mata Allah. Kalau kita ingin dimudahkan ilmunya, maka kita perlu meminta dengan keinginan yang kuat kepada Allah. Kata Bu Syahidah, adalah kebohongan jikalau kita berhajat tapi kita tidak mau melaksanakan sholat tahajjud. Bukankah seorang yang memiliki keinginan kuat itu dia akan memiliki semangat yang besar dan akan benar-benar serius untuk meminta?

Waah.. benar juga. Kita sering banget beralasan menduakan qur'an dari banyaknya materi yang harus kita kejar. Padahal Allah yang punya ilmunya. Kita seringkali lupa minta sama Allah, lupa juga baca qur'annya :(

So, mulai sekarang kamu sebagai mahasiswa kedokteran dan sebagai muslim, sekecil apa pun berusahalah untuk membaca al-qur'an. Tidak ada istilan textbook lebih utama dari Al-Qur'an ya. Lebih bagus lagi jika kita mau membaca artinya. Ingat, akal kita bukan sandaran untuk bisa mendapatkan ilmu. Sedikit saja jika Allah ingin merusak akal kita maka itu amat mudah bagi Nya. Semangat membaca qur'an.. Semoga keberkahan menaungi setiap aktivitas kita.

Reference:
http://a57.foxnews.com/images.foxnews.com/content/fox-news/opinion/2016/01/29/lawsuit-public-school-forced-my-child-to-convert-to-islam/_jcr_content/par/featured-media/media-0.img.jpg/876/493/1454081701684.jpg?ve=1&tl=1

Friday, July 28, 2017

Stase Rehabilitasi Medik

Image result for medical rehabilitation

Apa yang terbayang dalam benak kita ketika mendengar kata rehabilitasi medis? Fisioterapi? Tahap akhir? Yah, sebagian dokter pun mungkin sebagian masih berpikiran demikian. Namun itu adalah persepsi yang salah. Kenapa? Karena rehabilitasi medis itu cakupannya ternyata sangat luas dan sangat komprehensif.

Barangkali kita berpikir jika ada seorang yang sakit namun kehidupannya sudah tidak bisa diharapkan produktif, kita baru akan terpikir untuk membawa pasien tersebut ke rehabilitasi medik. Sekarang jangan yaah :)

Rehab itu juga termasuk preventif loh. Misal bagaimana caranya mencegah agar pasien2 dengan sakit metabolik kronik seperti diabet dan darah tinggi dihindarkan agar tidak sampai ke taraf kehidupan yang impairement. Misalnya dengan olahraga. Jika di selain dokter rehab seorang dokter hanya berbicara teori tentang berapa banak olahraga yang semestinya di lakukan seminggu dan tujuannya untuk apa, maka dokter di rehab medik akan membantu pasien memahami dengan bagaimana olahraga yang tepat untuk dilakukan pasien. 

Contoh lainnya dan penting banget. Pasien seringkali datang ke rehab medik dengan keluhan kaku dan sendinya ga bisa digerakkan. Waah.. kasian kan. Nah, kalau sudah seperti itu biasanya pasien sudah terjadi kontraktur. Semacam kekakuan di anggota tubuhya. Kenapa bisa demikian? Karena anggota tubuhnya sudah jarang digunakan. Terutama biasanya mengenai pasien2 yang menjalani operasi tulang. Kok bisa? Iya, soalnya kalau dioperasi tulang, butuh waktu imobilisasi lama. Nah, jika pasien2 berada di rumah sakit yang terdapat spesialis rehab mediknya, pasien akan dikonsulkan di awal oleh dokter spesialis ortopedinya ke spesialis rehab medik. Jadi nanti pasien akan mendapatkan penjelasan dan pengarahan terkait rencana pre sampai post operasi. Salah satu manfaatnya adalah dapat mencegah kejadian kontraktur alias kaku tadi.

Rehab membuka kacamata saya bagaimana mengelola pasien secara menyeluruh. Kita diajarkan untuk bagaimana agar pasien dengan kekurangan apa pun bisa mencapai fungsi yang optimal. Tentunya sesuai dengan kondisi masing2 pasien dan kemungkinan pencapaiannya.

Satu minggu di stase rehab jadi ada keinginan menjadi dokter rehab. Sepertinya bahagia bisa menolong pasien yang awalnya fungsi tubuhnya ga terlalu berfungsi kemudian bisa lebih berfungsi. Terlebih ada sih yang terlihat hasilnya, hehe. 

Selama di rehab merasa sangat amat bersyukur karena Allah sudah memberi tubuh yang sempurna buat saya, sakitnya ga terlalu berat kayak mereka. Jadi betul-betul ingin berusaha agar dengan fungsi tubuh yang udah seoptimal ini bisa banyak-banyak memberi manfaat buat orang lain.

Yah, salah satunya ini yang buat saya pengen nulis lagi setelah hampir putus asa ga mau nulis.Mungkin tulisannya isinya seperti ini aja. Tapi mungkin pembaca bisa jadi tau kalau rehab isinya ga fisioterapi aja. Mungkin anak-anak fk yang lain jadi tertarik juga dan penasaran sama rehab medik. Wkwk. Terlebih konsulennya pada baik pisan :)

Referensi gambar: 
http://www.ecmc.edu/health-services-and-doctors/medical-rehabilitation/physical-therapy/

Monday, June 26, 2017

Makna Sebuah Perjalanan


Saya sangat menyayangi abi. Beliau adalah sahabat dan teman curhat, teman diskusi yang menyenangkan, serta inspirasi dalam memandang berbagai hal di dalam kehidupan. Abi adalah supporter utama bagi saya dan adik-adik. Abi adalah orang pertama yang mendukung segala apa pun cita cita kami. Abi tidak pernah menghakimi kesalahan kami sebagai suatu hal yang membuat kami bisa saja sewaktu-waktu bersikap menarik diri. Abi selalu berjiwa muda :)

Episode menyenangkan bersama Abi adalah saat di perjalanan. Dalam perjalanan kita semua harus berbahagia. Perjalanan menurut saya adalah cara pendekatan yang paling sakti untuk menghimpun kekakuan yang mungkin tercipta karena jarak, perpisahan dan kebiasaan yang sudah mulai berbeda. 

Di dalam perjalanan kita bisa sebebasnya bernostalgia kenangan masa lalu, bisa bercerita kondisi saat ini, bisa mengutarakan pendapat dan kemudian saling menimpali untuk melengkapi. Tak lupa, perjalanan adalah waktu di mana kita bisa bebas memproyeksikan diri di masa depan dan memperoleh dukungan moril untuk merealisasikanya.

Bagi Abi, tidak ada mimpi yang salah. Bagi Abi tidak ada anak-anaknya yang tidak berkarya. Abi selalu percaya bahwa anak-anaknya bisa bebas berkembang dengan kapasitas yang berbeda. Abi selalu percaya bahwa suatu saat masing-masing dari kita akan memberikan kontribusi buat orang2 di sekitar kita. Bagi Abi, mungkin hanya masalah waktu jika memang saat ini kita belum bisa dewasa dan belum bisa taat sepenuhnya dalam beragama serta berdakwah seperti Abi. 

Abi adalah inspirasi dalam diam dan saat bergerak. Dalam perjalanan ini pun, Abi mengajarkan tentang makna silaturrahmi dan tips trik dalam bersosialisasi. Abi tidak pernah memposisikan diri sebagai orang yang paling tinggi. Semua orang seolah seperti keluarga bagi Abi. Abi juga kadang tak segan-segan saat berkunjung membawa oleh-oleh dari rumah untuk diberikan. Alhamdulillah, keakraban di masyarakat Bengkulu memang sebetulnya masih sangat erat ditambah gaya Abi dalam bersosialisasi jadi makin akrab. MasyaAllah.

Di akhir perjalanan, saya hanya bisa bersyukur kepada Nya atas anugrah terbesar karena telah memberikan Abi yang begitu luar biasa...

Bengkulu, 27 Juni 2017
Copyright © 2014 Mahdiah Maimunah